Jumat, 26 Oktober 2012

Sistem Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ Reproduksi Luar
  1. Penis: Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen (mani) ke dalam organ reproduksi betina.
  2. Skrotum: selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ Reproduksi Dalam
1.      Testis: kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2.      Epididimis: Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.
3.      Vas deferens (saluran sperma): saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4.      Saluran ejakulasi: saluran oendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
5.      Uretra: saluran panjjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.


6.     Sistem Reproduksi Pada Manusia – Pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.



Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.

ALAT REPRODUKSI WANITA DAN FUNGSINYA Lengkap


Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
GENETALIA EKSTERNA

a)Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika

b)Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.

c)Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.

d)Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e)Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f)Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar

GENETALIA INTERNA

a)Vagina
Berfungsi sebagai :
Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus
Alat untuk bersenggama
Jalan lahir bayi waktu melahirkan

b)Uterus
Berfungsi sebagai:
Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil.
Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.

c)Tuba Fallopi
Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.

d)Ovarium
Berfungsi memproduksi ovum

e)Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut  ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut  ovulasi.
Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan  tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim (uterus) mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.


Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut  ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut  ovulasi.
Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan  tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim (uterus) mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.
Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina  ( Gambar di atas). Vagina merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus  atau senggama .
Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara ( hymen). Bagian kulit penutup bagian luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan  labia mayor  dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut  labia minor . Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun
proses senggama.
Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim  ( cervix ).   Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa  ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun, setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk
mencegah masuknya sel sperma.

Tahapan Perkembangan dan Pertumbuhan Bayi/Janin dalam Kandungan
Mulai dari Bertemunya Sel Telur dengan Sperma, :
Minggu ke-1
ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia.
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan
sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.

Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.

Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru

Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram

Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak


Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan.
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup

Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu ke-24
- berat janin mencapai sekitar 630 g
- Kulit terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak
- Kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak
- Periode perkembangan paru, bronchus dan brochiolus melebar dan duktus alveolus mulai terbentuk mendekati sempurna
- Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati karena kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk.

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal

mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa.
Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700 2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerang sistem reproduksi manusia, penyakit tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala penyakit ini sebagai berikut.
  • Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
  • Rasa terbakar pada saat buang air kecil
  • Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
  • Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf, dan otak.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.


Beberapa Contoh Penyakit Seks

Penyakit seks adalah penyakit yang penularannya melalui hubungan seks. Perlu diketahui bahwa tempat terjangkit  penyakit seks tidak semata - mata pada alat kelamin saja. Dahulu, penyakit ini terkenal dengan nama Veneral Disease yang berarti penyakit Dewi Cinta. Seiring penelitian yang dilakukan di kemudian hari, ternyata ditemukan bahwa jumlah penyakit yang timbul sebagai akibat hubungan seks semakin bertambah, kemudian istilah Veneral Disease diganti dengan istilah Sexually Transmitted Disease (STD) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Penyakit Menular Seksual (PMS).
Berikut ini adalah jenis penyakit seks yang sering kita temui di sekitar kita:

# GONORE
Gonore paling banyak dijumpai sebagai penyakit seks. Namun Gonore termasuk penyakit seks yang mudah diobati walaupun bila penanganannya terlambat atau pengobatannya kurang tepat bisa menimbulkan komplikasi yang cukup fatal. Bakteri yang menyebabkan penyakit Gonore ini adalah Neisseria Gonorohoeae yang tergolong sebagai bakteri diplokokus yang berbentuk seperti buah kopi
Gejala infeksi Gonore:
*       Rasa nyeri di sekitar perut bagian bawah
*       Terdapat keputihan
*       Perasaan tidak enak di bagian perut bawah
*       Sakit saat berhubungan seksual (dispareunia)
*       Keluhan tidak mendapatkan keturunan
*        
# SIFILIS 
Jenis penyakit seks ini sudah muali jarang ditemui sejak diperkenalkan antibiotika penisillin. Penyebab dari penyakit sifilis ini adalah T. pallidum. Bagian yang diserang oleh penyakit sifilis adalah seluruh organ tubuh, sehingga tidak heran bila cairan tubuh termasuk air seni mengandung T.pallidum. Infeksi sifilis ditandai dengan gejala berupa bintil mirip jerawat yang tidak nyeri di kelamin. kemudian bintil ini berubah menjadi luka dengan tepi lebih tinggi daripada permukaan kulit organ intim. 
Gejala Sifilis: 
*       Timbulnya luka yang tidak nyeri pada penis, bibir kemaluan, atau leher rahim (serviks)
*       Infeksi dapat berlanjut menyerang organ reproduksi yang lain, seperti: otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf, serta sumsum tulang belakang.



# TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah infeksi alat genetalia wanita maupun pria yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Pada pria dapat berbentuk uretritis, infeksi saluran kencing, prostatitis, dan infeksi pada prostat. Sedangkan pada wanita biasanya berbentuk vaginitis trikomonas atau sistitis infeksi kandung kencing. Terkadang terdapat secara bersamaan, hidup dari sisa sel, kuman, dan benda lainnya dalam lendir vagina.
Gejala Trikomoniasis:
*       Pada umumnya baik pria dan wanita yang menderita infeksi protoza ini tidak mengalami gejala apapun
*       Keputihan yang berwarna hijau, berlendir, berbau busuk, serta jumlah pengeluaran cairannya semakin meningkat
*       Peradangan di vulva vagina
*       Peningkatan frekuensi buang air kecil
*       Gatal - gatal di sekitar vagina 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar