Sabtu, 27 Oktober 2012
Jumat, 26 Oktober 2012
Lingkungan
PENYEBAB
DEGRADASI LAHAN
Degradasi lahan secara umum disebabkan oleh proses alami dan
akibat aktivitas manusia. Barrow (1991) secara lebih rinci menyatakan bahwa
faktor-faktor utama penyebab degradasi lahan adalah:
1)
Bahaya alami
2)
Perubahan jumlah populasi manusia
3)
Marjinalisasi tanah
4)
Kemiskinan
5)
Status kepemilikan tanah
6)
Ketidakstabilan politik dan masalah
administrasi
7)
Kondisi sosial ekonomi
8)
Masalah kesehatan
9)
Praktek pertanian yang tidak tepat,
dan
10)
Aktifitas pertambangan dan industri.
Degradasi
lahan disebabkan oleh 3 (tiga) aspek, yaitu aspek fisik. kimia dan biologi.
Degradasi secara fisik terdiri dari pemadatan, pengerakan, ketidakseimbangan
air, terhalangnya aerasi, aliran permukaan, dan erosi. Degradasi kimiawi
terdiri dari asidifikasi, pengurasan unsur hara, pencucian, ketidakseimbangan
unsur hara dan keracunan, salinisasi, dan alkalinisasi. Sedangkan degradasi
biologis meliputi penurunan karbon organik tanah, penurunan keanekaragaman
hayati tanah, dan penurunan karbon biomas.
Dampak Degradasi Lahan
Degradasi lahan merupakan proses geomorfologi yang cenderung menurunkan permukaan bumi. Penurunan permukaan bumi dapat terjadi akibat erosi dan mass wasting. Degradasi lahan dapat dipicu oleh beberapa faktor yang bersifat alami dan aktivitas manusia. Degradasi lahan yang disebabkan oleh proses erosi dan mass wasting secara alamiah dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi seperti di Indonesia yang beriklim tropis. Lerengan yang terjal dapat memicu cepatnya proses erosi sehingga tanah subur hasil pelapukan akan cepat terkelupas dan menyebabkan tanah menjadi gersang. Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab seperti penggundulan hutan akan lebih cepat memicu proses erosi bahkan dapat menyebabkan banjir bandang yang merusak, karena air hujan yang turun tidak dapat diserap dan ditahan oleh tanah. Menurut laporan FAO tahun 1972 menyebutkan subjek-subjek degradasi lahan meliputi, erosi, salinasi dan alkalinasi, sampah organik terutama di daerah pertokoan.Proses degradasi lahan dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Terjadinya proses erosi dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur sehingga tidak dapat ditanami. Akibatnya produksi pertanian akan menurun dan biaya produksi akan meningkat karena perlu penanganan khusus, misalnya petani harus menggunakan pupuk. Jika biaya produksi pertanian tinggi dan hasilnya menurun berimbas terhadap petani akan merugi. Dampak degradasi lahan juga dapat terjadi di lingkungan kota maupun desa. Kerusakan lingkungan yang terjadi di kota disebabkan salah satu karena besarnya arus urbanisasi. Kebiasaan penduduk membuang sampah di mana-mana menjadi kebiasaan buruk masyarakat perkotaan. Minimnya daur ulang sampah di kota mengakibatkan bermacam-macam kerusakan. Diantaranya tidak tersedianya air minum dan tempat tinggal yang bersih. Hal tersebut dapat menyebabkan terjangkitnya berbagai macam penyakit seperti kolera dan demam berdarah. Kerusakan lingkungan kota lainnya adalah terjadinya banjir dan kenaikan jumlah penduduk yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan kriminalitas. Sedangkan kerusakan lingkungan di pedesaan terlihat adanya perluasan lahan pertanian dengan cara-cara yang tidak tepat, seperti penebangan hutan secara liar. Hutan mempunyai fungsi sebagai pelindung tanah. Ketika hutan berfungsi lagi maka terjadilah erosi yang sangat merugikan bagi masyarakat di sekitarnya.
Proses erosi yang tinggi akan mengakibatkan sedimentasi yang tinggi pula ditempat lain. Terakumulasinya sedimen di daerah danau atau waduk tempat lain mengakibatkan pendangkalan secara cepat sehingga dapat merusak ekositemnya disamping proses pelumpuran yang cepat. Selain itu proses pelumpuran yang cepat di daerah pantai dapat menyebabkan buruk bagi kehidupan disekitarnya, sehingga membahayakan dan terjadi kerusakan terumbu karang dan tempat ikan bertelur yang berampak buruk pula bagi kehidupan manusia.
Pengertian
Degradasi Lahan
Barrow
(1991) mendefinisikan degradasi lahan sebagai hilangnya atau berkurangnya
kegunaan atau potensi kegunaan lahan untuk mendukung kehidupan. kehilangan atau
perubahan kenampakkan tersebut menyebabkan fungsinya tidak dapat diganti oleh
yang lain. Degradasi lahan akan berdampak baik bagi manusia dan mahluk hidup
lainnya. Degradasi lahan akan mengakibatkan penurunan produktivitas, migrasi,
ketidakamanan pangan, bahaya bagi sumberdaya dan ekosistem dasar, serta
kehilangan biodiversitas melalui perubahan habitat baik pada tingkat spesies
maupun genetika. Selain itu degradasi lahan akan berdampak pada kehidupan
sosial ekonomi masyarakat yang bergantung pada lahan sebagai sumber penghidupannya
berupa meningkatnya angka kemiskinan.
Degradasi
lahan adalah proses penurunan proses produktivitas lahan, baik yang sifatnya
sementara maupun tetap.
Dampak Kerusakan Lingkungan, Sumber Air di Klaten Tinggal 133
KLATEN -
In News Online ; Kerusakan
lingkungan ternyata membawa dampak nyata bagi keberadaan sumber-sumber mata air
di Kabupaten Klaten. Karena, sumber mata air di wilayah Klaten terus berkurang
seiring laju kerusakan lingkungan. Hal tersebut membawa keprihatinan bagi
Klaten yang selama ini dikenal sebagai daerah kaya sumber air.
Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Study Pertanian dan Informasi Lingkungan di Klaten, S Budhi Susilo kepada wartawan mengungkapkan sebelum tahun 2000 misalnya, sumber air di Klaten mencapai lebih dari 230. Namun saat ini, tinggal sekitar 133 sumber air yang efektif.
"Kondisinya memang seperti itu. Kita sudah tidak tahu lagi bagaimana nasib sumber air dalam lima tahun mendatang,’’ kata Budhi yang juga pengamat lingkungan itu.
Kondisi ini diperparah oleh menurunnya permukaan air yang ada di Klaten. Pihaknya mencontohkan sumber air Kewanen yang terletak di Bumi Perkemahan Kepurun, Manisrenggo, Klaten. Sekitar tahun 1999, di wilayah setempat sangat melimpah airnya. Namun, sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Saat itu (tahun 2000-red) air di sana sangat melimpah. Di sumber air tersebut, saat ini paling-paling kedalamannya tinggal dua ruas jari.
Lebih lanjut dijelaskan kondisi tersebut terjadi karena laju kerusakan lingkungan lebih cepat dibandingkan dengan tingkat reklamasi lahan. Terlebih lagi, areal yang selama ini dikenal sebagai daerah resapan air, saat ini sudah mengalami perubahan bentuk fisiknya.
"Kita lihat saja Deles, Desa Sidorejo, Kemalang, sekitar lima tahun lalu. Suasananya sangat hijau. Sekarang yang ada tinggal lahan-lahan bekas galian pasir. Di wilayah setempat, sudah tidak efektif lagi sebagai daerah resapan air," tandas Budhi, Senin (24/9).
Menurutnya, proses vegetasi di wilayah tangkapan air tidak berjalan lagi. Air hujan langsung masuk ke tanah tanpa pernah ditangkap oleh pohon-pohonan. "Air yang masuk ke tanah langsung bablas ke laut. Kalaupun ada yang ada dipermukaan, akan langsung menguap ketika kena sinar matahari, tambah dia.
Karena itu, lanjut dia, Pemkab Klaten harus cepat tanggap dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut. Pemkab, kata Budhi, mempunyai kewajiban untuk menghentikan laju kerusakan ekosistem. Kalaupun ada eksplorasi dan eksploitas terhadap kekayaan alam, harus diikuti dengan reklamasi yang efektif.
"Kalau laju ekplorasi itu sesuai dengan laju reklamasi, pasti tidak akan terjadi masalah. Sayangnya, hal ini tidak terjadi," tandas dia.
Terkait soal dampak penambangan pasir di wilayah lereng Gunung Merapi, dia mengungkapkan harus ada penanganan yang menyeluruh. Dalam artian, tidak semata-mata melakukan penertiban. Namun harus diikuti langkah nyata untuk menyelesaikan kebutuhan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan peruntungan ekonomis dari penambangan pasir.
Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Study Pertanian dan Informasi Lingkungan di Klaten, S Budhi Susilo kepada wartawan mengungkapkan sebelum tahun 2000 misalnya, sumber air di Klaten mencapai lebih dari 230. Namun saat ini, tinggal sekitar 133 sumber air yang efektif.
"Kondisinya memang seperti itu. Kita sudah tidak tahu lagi bagaimana nasib sumber air dalam lima tahun mendatang,’’ kata Budhi yang juga pengamat lingkungan itu.
Kondisi ini diperparah oleh menurunnya permukaan air yang ada di Klaten. Pihaknya mencontohkan sumber air Kewanen yang terletak di Bumi Perkemahan Kepurun, Manisrenggo, Klaten. Sekitar tahun 1999, di wilayah setempat sangat melimpah airnya. Namun, sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Saat itu (tahun 2000-red) air di sana sangat melimpah. Di sumber air tersebut, saat ini paling-paling kedalamannya tinggal dua ruas jari.
Lebih lanjut dijelaskan kondisi tersebut terjadi karena laju kerusakan lingkungan lebih cepat dibandingkan dengan tingkat reklamasi lahan. Terlebih lagi, areal yang selama ini dikenal sebagai daerah resapan air, saat ini sudah mengalami perubahan bentuk fisiknya.
"Kita lihat saja Deles, Desa Sidorejo, Kemalang, sekitar lima tahun lalu. Suasananya sangat hijau. Sekarang yang ada tinggal lahan-lahan bekas galian pasir. Di wilayah setempat, sudah tidak efektif lagi sebagai daerah resapan air," tandas Budhi, Senin (24/9).
Menurutnya, proses vegetasi di wilayah tangkapan air tidak berjalan lagi. Air hujan langsung masuk ke tanah tanpa pernah ditangkap oleh pohon-pohonan. "Air yang masuk ke tanah langsung bablas ke laut. Kalaupun ada yang ada dipermukaan, akan langsung menguap ketika kena sinar matahari, tambah dia.
Karena itu, lanjut dia, Pemkab Klaten harus cepat tanggap dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut. Pemkab, kata Budhi, mempunyai kewajiban untuk menghentikan laju kerusakan ekosistem. Kalaupun ada eksplorasi dan eksploitas terhadap kekayaan alam, harus diikuti dengan reklamasi yang efektif.
"Kalau laju ekplorasi itu sesuai dengan laju reklamasi, pasti tidak akan terjadi masalah. Sayangnya, hal ini tidak terjadi," tandas dia.
Terkait soal dampak penambangan pasir di wilayah lereng Gunung Merapi, dia mengungkapkan harus ada penanganan yang menyeluruh. Dalam artian, tidak semata-mata melakukan penertiban. Namun harus diikuti langkah nyata untuk menyelesaikan kebutuhan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan peruntungan ekonomis dari penambangan pasir.
Ribuan
Usaha Pertambangan Galian C di Klaten Ilegal
Penulis : Djoko Sarjono
KLATEN--MICOM: Kerusakan lingkungan
di kawasan lereng Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah, semakin parah akibat penambangan galian C yang tidak terkendali.
Usaha pertambangan galian C di daerah itu mencapai ribuan dan sebagian besar ilegal. Aktivitas pertambangan dilakukan oleh warga sekitar lereng gunung. Hanya ada tujuh yang memiliki surat izin pertambangan daerah (SIPD).
"SIPD dikeluarkan oleh provinsi. Sedangkan pemerintah kabupaten hanya merekomendasi," kata Kasubag Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Klaten Sarwono kepada mediaindonesia.com, Senin (25/6).
Penambang ilegal terkonsentrasi di alur Kali Woro. Jumlah mereka ribuan dan menambang secara manual. Sedangkan yang berizin beroperasi di lahan pekarangan penduduk dengan menggunakan alat berat.
Namun, tidak sedikit penambang liar juga menggunakan alat berat. Meski kerap terjaring razia tim penertiban penambangan galian C, mereka tetap saja nekad beroperasi.
Kerusakan lingkungan areal pertambangan galian C, disebabkan reklamasi yang menjadi kewajiban penambang tidak dilakukan dengan baik dan konsisten. Akibatnya, kerusakan lingkungan itu menjadi semakin parah.
Kegiatan eksploitasi galian C di Kemalang, dilakukan tanpa henti siang dan malam. Dalam 24 jam tidak kurang 2.500 truk pengangkut pasir dan batu mondar-mandir di jalan wilayah Kabupaten Klaten.
Usaha pertambangan galian C di daerah itu mencapai ribuan dan sebagian besar ilegal. Aktivitas pertambangan dilakukan oleh warga sekitar lereng gunung. Hanya ada tujuh yang memiliki surat izin pertambangan daerah (SIPD).
"SIPD dikeluarkan oleh provinsi. Sedangkan pemerintah kabupaten hanya merekomendasi," kata Kasubag Sumber Daya Alam Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Klaten Sarwono kepada mediaindonesia.com, Senin (25/6).
Penambang ilegal terkonsentrasi di alur Kali Woro. Jumlah mereka ribuan dan menambang secara manual. Sedangkan yang berizin beroperasi di lahan pekarangan penduduk dengan menggunakan alat berat.
Namun, tidak sedikit penambang liar juga menggunakan alat berat. Meski kerap terjaring razia tim penertiban penambangan galian C, mereka tetap saja nekad beroperasi.
Kerusakan lingkungan areal pertambangan galian C, disebabkan reklamasi yang menjadi kewajiban penambang tidak dilakukan dengan baik dan konsisten. Akibatnya, kerusakan lingkungan itu menjadi semakin parah.
Kegiatan eksploitasi galian C di Kemalang, dilakukan tanpa henti siang dan malam. Dalam 24 jam tidak kurang 2.500 truk pengangkut pasir dan batu mondar-mandir di jalan wilayah Kabupaten Klaten.
Dalam UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya air (untuk selanjutnya nanti akan disebut dengan UU No.7 Tahun 2004) juga
sudah ditegaskan bahwa pada hakekatnya air tersebut mempunyaI fungsi sosial,
ekonomi dan lingkungan.
a. Fungsi sosial yang
dimaksud dalam UU No.7 tahun 2004 ini adalah pemanfaatan sumber daya air untuk
kepentingan umum (minum, memasak, mencuci, mandi, dan pertanian);
b. fungsi lingkungan
adalahpemanfaatan sumber daya air menjadi bagian dari ekosistem sekaligus
sebagai tempat kelangsungan flora dan fauna;
c. fungsi ekonomi adalah
pemanfaatan sumber daya air untuk menunjang kegiatan usaha (pasal 4 dan
penjelasannya).
1. Wawasan Pengembangan Sumber Daya Air
Pengembangan sumber daya air adalah
merupakan upaya pendayagunaan sumber-sumber air secara terpadu dengan upaya
pengelolaan, pengendalian dan pelestariannya.
Wawasan pengembangan sumber daya air
adalah cara pandang atau cara memahami daripada upaya pendayagunaan
sumber-sumber air secara terpadu melalui kegiatan pengelolaan, pengendalian,
dan pelestariannya.
Peningkatan kebutuhan akan air telah
menimbulkan eksploitasi sumber daya air secara berlebihan sehingga
mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada
gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air. Gejala degradasi fungsi lingkungan
sumber daya air ditandai dengan fluktuasi debit air di musim hujan dan kemarau
yang semakin tajam, pencemaran air, berkurangnya kapasitas waduk dan lainnya.
Disamping tantangan fisik tersebut,
pengelolaan sumber daya air juga mengalami tantangan dalam penanganannya
seperti tidak tercukupinya dana operasi dan pemeliharaan, lemahnya kordinasi
antar instansi terkait dan masih kurangnya akuntabilitas, transparansi serta
partisipasi para pihak (stakeholders) yang mencerminkan good governance dalam
pengelolaan sumber daya air.
Sementara itu seiring dengan semangat
reformasi disektor publik seperti good governance, akuntabilitas publik,
otonomi daerah dan pemberdayaan keuangan daerah sebagaimana telah diamanatkan
oleh TAP – TAP MPR dan UU no.32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU no.
33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pada
awal milenium ketiga ini telah terjadi pula pergeseran paradigma pengelolaan
sumber daya air, yang dulunya pengelolaan secara sektoral berubah menjadi
pengelolaan secara holistik, komprehensif dan terpadu.
Pengelolaan kebutuhan atau alokasi air
tidak saja untuk pertanian, domestik, perkotaan, industri dan kebutuhan lainnya
tetapi air juga sebagai komoditas ekonomi yang memiliki fungsi sosial yang
berwawasan lingkungan. Pengembangan organisasi pengelola air diharapkan dapat
menuju ke desentralisasi dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan dan pembiayaan sumber daya air.
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA AIR
1. Permasalahan Dalam pengelolaan Sumber
Daya Air
Permasalahan umum dalam pengelolaan sumber
daya air pada dasarnya terdiri atas 3 aspek yaitu terlalu banyak air,
kekurangan air dan pencemaran air. Banjir sering terjadi di banyak daerah di
Indonesia antara lain di kota besar seperti Jakarta, Medan, Semarang maupun di
pedesaan dengan kerugian yang dialami mencapai milyaran bahkan sampai trilyunan
rupiah. Untuk mengatasi bahaya banjir dan kerugian yang diakibatkannya terdapat
upaya struktural dan non struktural. Upaya struktural meliputi normalisasi
sungai, pembuatan tanggul, sudetan, waduk pengendali banjir, daerah retensi
banjir dan perbaikan lahan (reboisasi, terassering); sedangkan upaya non struktural
adalah zonasi banjir, pengaturan pada dataran banjir, peramalan banjir dan
peringatan dini, dan pemasangan peil banjir.
Potensi air permukaan yang dimiliki oleh
Indonesia diperkirakan sebesar 1.789.000 juta m3/tahun yang berasal dari
seluruh pulau – pulau di indonesia seperti Papua sekitar 401.000 juta m3/tahun,
Kalimantan 557.000 juta m3/tahun, dan Jawa 118.000 juta m3/tahun (Direktorat
Jenderal Pengairan, 1995). Hal ini belum termasuk potensi sumber air tanah yang
jumlahnya tidak sedikit. Secara umum alokasi kebutuhan air dikelompokkan dalam
3 kategori kebutuhan, yaitu kebutuhan air domestik, pertanian dan industri.
Ketersediaan air untuk Pulau jawa dan Bali sudah berada dalam kondisi kritis.
Kondisi ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan memicu kerusakan
lingkungan air. Konflik antar Kabupaten dan antar penduduk dengan pengusaha
berkaitan dengan keterbatasan volume air mulai mencuat kepermukaan akhir –
akhir ini.
Terjadinya pencemaran air disebabkan oleh
tingginya beban pencemaran yang masuk ke dalam sumber air. Berdasarkan data
yang tercatat, pada tahun 2015, beban pencemaran meningkat, apabila tidak
dilakukan upaya pengendalian pencemaran yang memadai (PUSAIR, 1990).
Sampai saat ini air tanah masih merupakan
sumber air minum yang sangat penting bagi penduduk Indonesia baik di perkotaan
maupun di perdesaan. Hanya 28% (37 juta jiwa) dari total penduduk yang dapat
dilayani PDAM yaitu 26.7 juta penduduk perkotaan dan 10.3 juta penduduk
pedesaan, sedangkan sisanya sebagian besar menggunakan air sumur (PERPAMSI,
2000).
Terbatasnya sarana pengolahan limbah
penduduk (domestik) serta tingginya penggunaan tangki septik pada daerah
permukiman, telah mencemari air tanah dangkal.
2. Kondisi Daerah Pengaliran Sungai
Dalam kerangka kegiatan penyusunan kebijakan
pendayagunaan sumber daya air dan konservasi daerah aliran sungai telah disusun
prioritas satu sampai tiga daerah aliran sungai kritis untuk masuk dalam
program konservasi. Penyusunan prioritas didasarkan pada nilai indeks
pemanfaatan air, koefisien variasi ketersediaan air yang menggambarkan
ketersediaan air sebagai fungsi waktu. Perubahan tata guna lahan yang tidak
terkendali mengakibatkan kerusakan daerah aliran sungai yang teridentifikasi
dari semakin besarnya perbandingan antara debit maksimum dan debit minimum.
3. Kerusakan Lingkungan Morfologi Sungai
Hasil identifikasi lapangan menunjukkan
bahwa 90% morfologi ruas sungai yang mengalir disekitar sentra-sentra
pengembangan wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera berada dalam kondisi rusak amat
sangat berat. Penyebab utama kerusakan morfologi sungai adalah kegiatan
penambangan material dasar sungai yang tidak terkendali.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA
AIR
Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan,
penggunaan, pengembangan dan pengusahaan sumber daya air secara optimal,
berhasil guna dan berdaya guna. Upaya ini ditujukan untuk memanfaatkan sumber
daya air secara berkelanjutan dengan mengutamakan kebutuhan pokok kehidupan
masyarakat secara adil.
Pendayagunaan sumber daya air dilakukan dengan mengutamakan fungsi sosial
untuk mewujudkan keadilan dengan memperhatikan prinsip pemanfaat membayar jasa
pelayanan pengelolaan sumber daya air dan melibatkan peran serta masyarakat.
1. Penatagunaan Sumber Daya Air.
Penatagunaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (1)
ditujukan untuk menetapkan zona pemanfaatan sumber air dan peruntukan air pada
sumber air .Zona ini digunakan sebagi acuan untuk : penyusunan atau peeubahan
RTRW atau perubahan RTRW, rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai yang bersangkutan. Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air dilakukan
dengan :
a. Mengalokasikan zona
untuk fuungsi lindung dan budi daya;
b. Menggunakan dasar hasil
penelitian dan pengukuran secara teknis hidrologis;
c. Memperhatikan ruang
sumber air yang dibatasi oleh garis sempadan sumber air;
d. Memperhatikan
kepentingan bebagai jenis pemanfaatan;
e. Melibatkan peran
masyarakat sekitar dan pihak lain yang berkepentingan; dan
f. Memperhatikan fungsi
kawasan.
Penetapan peruntukan air pada sumber air pada setiap wilayah sungai
dilakukan dengan memperhatikan :
a. Daya dukung sumber air;
b. Jumlah dan penyebaran
penduduk serta proyeksi pertumbuhannya;
c. Perhitungan dan proyeksi
kebutuhan sumber daya air;
Pemanfaatan air yang sudah ada.
Sistem
Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pria dibedakan
menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ
Reproduksi Luar
- Penis: Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen (mani) ke dalam organ reproduksi betina.
- Skrotum: selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ
Reproduksi Dalam
1.
Testis: kelenjar kelamin yang
berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma serta hormon testosteron.
Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2.
Epididimis: Saluran panjang dan
berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara
dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.
3.
Vas deferens (saluran sperma):
saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4.
Saluran ejakulasi: saluran oendek
yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
5.
Uretra: saluran panjjang terusan
dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.
6.
Sistem
Reproduksi Pada Manusia – Pria
Sistem reproduksi pria meliputi
organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.
Organ
Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris.
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
ALAT REPRODUKSI WANITA DAN FUNGSINYA Lengkap
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
GENETALIA EKSTERNA
a)Mons Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika
b)Labia Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
c)Labia Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
d)Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e)Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f)Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar
GENETALIA INTERNA
a)Vagina
Berfungsi sebagai :
Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus
Alat untuk bersenggama
Jalan lahir bayi waktu melahirkan
b)Uterus
Berfungsi sebagai:
Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil.
Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.
c)Tuba Fallopi
Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.
d)Ovarium
Berfungsi memproduksi ovum
e)Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya.
Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim (uterus) mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.
Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini, sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari ovarium. Proses
keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui sebuah saluran yang dinamakan tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim (uterus) mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5 cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk mempersiapkan kehamilan.
Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina ( Gambar di atas). Vagina merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus atau senggama .
Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris, bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara ( hymen). Bagian kulit penutup bagian luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut labia minor . Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun
proses senggama.
Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim ( cervix ). Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun, setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk
mencegah masuknya sel sperma.
Tahapan
Perkembangan dan Pertumbuhan Bayi/Janin dalam Kandungan
Mulai dari Bertemunya Sel Telur
dengan Sperma, :
Minggu ke-1
ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia.
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan
sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke-1
ini adalah minggu permulaan, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi unik berupa 23 jenis kromosom manusia.
Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari Sel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan
sekitar 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram
Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.
Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan.
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup
Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram.
Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm
Minggu ke-24
- berat janin mencapai sekitar 630 g
- Kulit terlihat mulai keriput dan ada deposit lemak
- Kepala masih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak
- Periode perkembangan paru, bronchus dan brochiolus melebar dan duktus alveolus mulai terbentuk mendekati sempurna
- Janin yang lahir pada minggu ini akan dapat bernafas tetapi kemudian mati karena kantong terminal untuk pertukaran gas belum terbentuk.
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa.
Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700 2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
Penyakit
Pada Sistem Reproduksi Manusia
Beberapa penyakit dapat menyerang
sistem reproduksi manusia, penyakit tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
1. Gonorhea (Kencing Nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Bakteri ini selain menimbulkan radang pada organ reproduksi (vagina, saluran Fallopii, epididimis, kelenjar prostat), juga dapat menimbulkan radang pada saluran kemih, mata, persendian, dan selaput otak. Kalau tidak segera diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan. Penyakit ini dapat menular dari seorang ibu yang terinfeksi kepada bayi yang dilahirkannya. Beberapa bayi menjadi buta karenanya.
Adapun tanda dan gejala-gejala
penyakit ini sebagai berikut.
- Terdapat nanah di ujung saluran kencing.
- Rasa terbakar pada saat buang air kecil
- Pada laki-laki, uretra menjadi sempit sehingga sulit buang air kecil. Pada beberapa kasus, testes menjadi rusak sehingga orang yang bersangkutan menjadi mandul.
- Pada wanita, terdapat nanah dari vagina yang mungkin dapat menyebar ke rahim dan indung telur. Akibatnva, wanita yang bersangkutan menjadi mandul.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Penyakit ini terdiri atas beberapa stadium. Pada stadium lanjut, sifilis tidak hanya menyerang organ-organ reproduksi, tetapi juga menyerang organorgan tubuh yang lain, misalnya hati, susunan saraf, dan otak.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit. Sekarang sudah diketahui bahwa ada hubungan antara infeksi virus herpes dan kanker leher rahim.
4. Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus (kencing manis).
5. AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang, penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS. Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang. Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh. Menghirup udara
di sekitar penderita AIDS atau bersalaman dengan penderita AIDS, tidak menyebabkan tertular. AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. Bayi yang dikandung ibu penderita AIDS kemungkinan juga dapat tertular.
Beberapa Contoh Penyakit Seks
Penyakit seks adalah penyakit yang penularannya melalui
hubungan seks. Perlu diketahui bahwa tempat terjangkit penyakit seks
tidak semata - mata pada alat kelamin saja. Dahulu, penyakit ini terkenal
dengan nama Veneral Disease yang berarti penyakit Dewi Cinta. Seiring
penelitian yang dilakukan di kemudian hari, ternyata ditemukan bahwa jumlah
penyakit yang timbul sebagai akibat hubungan seks semakin bertambah, kemudian
istilah Veneral Disease diganti dengan istilah Sexually Transmitted Disease
(STD) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Penyakit Menular Seksual
(PMS).
Berikut ini adalah jenis penyakit seks yang sering kita temui
di sekitar kita:
# GONORE
Gonore paling banyak dijumpai sebagai penyakit seks. Namun
Gonore termasuk penyakit seks yang mudah diobati walaupun bila penanganannya
terlambat atau pengobatannya kurang tepat bisa menimbulkan komplikasi yang
cukup fatal. Bakteri yang menyebabkan penyakit Gonore ini adalah Neisseria
Gonorohoeae yang tergolong sebagai bakteri diplokokus yang berbentuk seperti
buah kopi
Gejala infeksi Gonore:
Rasa nyeri di sekitar perut bagian bawah
Terdapat keputihan
Perasaan tidak enak di bagian perut bawah
Sakit saat berhubungan seksual (dispareunia)
Keluhan tidak mendapatkan keturunan
# SIFILIS
Jenis penyakit seks ini sudah muali jarang ditemui sejak
diperkenalkan antibiotika penisillin. Penyebab dari penyakit sifilis ini adalah
T. pallidum. Bagian yang diserang oleh penyakit sifilis adalah seluruh organ
tubuh, sehingga tidak heran bila cairan tubuh termasuk air seni mengandung
T.pallidum. Infeksi sifilis ditandai dengan gejala berupa bintil mirip jerawat
yang tidak nyeri di kelamin. kemudian bintil ini berubah menjadi luka dengan
tepi lebih tinggi daripada permukaan kulit organ intim.
Gejala Sifilis:
Timbulnya luka yang tidak nyeri pada penis, bibir
kemaluan, atau leher rahim (serviks)
Infeksi dapat berlanjut menyerang organ reproduksi
yang lain, seperti: otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf, serta
sumsum tulang belakang.
# TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah infeksi alat genetalia wanita maupun
pria yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Pada pria dapat berbentuk
uretritis, infeksi saluran kencing, prostatitis, dan infeksi pada prostat.
Sedangkan pada wanita biasanya berbentuk vaginitis trikomonas atau sistitis
infeksi kandung kencing. Terkadang terdapat secara bersamaan, hidup dari sisa
sel, kuman, dan benda lainnya dalam lendir vagina.
Gejala Trikomoniasis:
Pada umumnya baik pria dan wanita yang menderita
infeksi protoza ini tidak mengalami gejala apapun
Keputihan yang berwarna hijau, berlendir, berbau
busuk, serta jumlah pengeluaran cairannya semakin meningkat
Peradangan di vulva vagina
Peningkatan frekuensi buang air kecil
Gatal - gatal di sekitar vagina
Langganan:
Postingan (Atom)