musik

Soundman Bukanlah Sound Engineer!

Sebagai seorang soundman muda, saya akan membahas seputar bidang yang saya tekuni sejak dua tahun lalu, yakni sound system.
Apa yang terlintas dibenak Anda ketika mendengar kata “soundman”? Mungkin adalah sosok yang mengoperasikan seperangkat sound system, atau mungkin seseorang yang mengabdikan dirinya di bidang sound system? Yang jelas, kata soundman sudah sangat terikat dengan bidang sound system dan seluk beluknya.
Bagi sebagian besar orang, menjadi seorang operator sound system atau soundman bukanlah perkara mudah. Bagaimana tidak, seorang soundman harus mengatur semua suara yang masuk (input) dan mengubahnya menjadi output yang nyaman didengar oleh audience. Seorang soundman harus menjaga suara tetap jelas, jernih, natural, dan seimbang tanpa bertolak belakang dengan sisi artistik dan estetika dekorasi ruangan (khusus live sound engineering). Bahkan, jika ada kekurangan atau kesalahan dalam proses input-output, soundman-lah yang harus bertanggung jawab.
Sebuah frase opini yang berlaku di kalangan soundman berbunyi, “tugas serta tanggung jawab seorang soundman melebihi tugas dan tanggung jawab elemen acara yang lain”. Jacob Soesilo, trainer dan direktur Sound System School (sebuah institusi yang bergerak dibidang sound training and consulting) mengatakan bahwa dalam mendukung jalannya acara, faktor soundman (yang berkualitas) amat penting. Sebab, tanpa soundman berarti acara tidak dapat berjalan.
Sound Engineer
Selain soundman, dikenal pula istilah sound engineer. Apakah soundman sama dengan sound engineer? Ataukah berbeda? Jawabannya adalah berbeda. Berdasarkan penelitian kecil independen saya, sebagian besar masyarakat awam tidak tahu secara detil perbedaan keduanya, bahkan ada yang sama sekali belum bisa membedakan antara kedua profesi tersebut. Jika dipersentasekan, 90% (9 dari 10) masyarakat awam belum/tidak bisa membedakan esensi soundman dengan sound engineer.
Pada hakikatnya, sound engineer bertugas melakukan penelitian, perancangan, dan perawatan terhadap produk sound system agar menghasilkan suara yang berkualitas. Sedangkan soundman bertugas mengoperasikan produk sound system agar suatu acara atau proyek live sound engineering berjalan dengan baik.
Bila dianalogikan pada kapal yang sedang berlayar, soundman ibarat nakhkoda kapal yang bertanggungjawab mengoperasikan kapal agar tetap melaju tanpa hambatan. Bagaimana dengan sound engineer? Sound engineer ialah kaptennya yang bertanggungjawab merancang segala keputusan terhadap laju kapal. Tidak hanya pada laju kapal, kapten (baca: sound engineer) juga memiliki tanggungjawab dalam desain kapal sebelum dilayarkan.
Kemampuan
Karena memiliki esensi yang bertolak belakang/berbeda, soundman dan sound engineer juga memiliki kemampuan dasar yang berbeda pula. Soundman harus memiliki kemampuan dan teori dasar yang mumpuni untuk mengoperasikan perangkat sound system dengan baik (dalam hal ini, tanpa gangguan teknis). Kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah teknis ketika sedang bertugas juga wajib dimiliki.
Bagaimana dengan sound engineer? Tentu tidak sulit menjawabnya. Jawabannya, sound engineer dituntut untuk memiliki kemampuan dalam hal akurasi perhitungan dan penelitian terhadap desain produknya. Sound engineer juga harus mampu merawat produk-produknya agar kualitas tetap terjaga.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab seorang sound engineer lebih berat daripada soundman. Saya tidak menanggapi hal itu sebagai pernyataan yang salah atau benar. Yang jelas, keduanya berbeda dan tidak dapat disamakan. Soundman bukanlah sound engineer dan sound engineer bukanlah soundman. Anda tertarik untuk menjadi salah satu dari kedua profesi tersebut? Kunjungi institusi pendidikan bidang sound engineering terdekat di kota Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar